fbpx

Wastra Nusantara Paling Sederhana

Kain Lurik adalah Wastra Nusantara yang paling sederhana dan juga warisan budaya yang kaya akan cerita dan makna. Di Lurik Prasojo, kami memahami pentingnya menjaga keaslian dan nilai-nilai tradisional dalam setiap helai kain yang kami hasilkan.

Dari 1950 Hingga Kini

Sejarah Lurik Prasojo telah membentang selama lebih dari tujuh dekade, dimulai sejak tahun 1950. Berawal dari sebuah usaha kecil di desa yang kaya akan tradisi, Lurik Prasojo tumbuh menjadi salah satu produsen kain Lurik terkemuka di Indonesia.

Gaya Anggun Berbalut Tradisi dengan Lurik Prasojo

Gaya Pria Berkelas dengan Lurik Prasojo

Menyinari Dunia Internasional dengan Keunikan Wastra Nusantara

Lurik Prasojo telah menjadi duta kebanggaan Indonesia dalam menyinari dunia internasional dengan keunikan wastra Nusantara. Di bawah kepemimpinan yang gigih dari Ibu Maharani, kami menghadirkan kain Lurik yang memikat hati para penggemar fashion dari berbagai penjuru dunia.

“Warisan Budaya yang
Teguh Berdiri.
Menjaga Keaslian dan
Makna Tradisionalnya.
Seiring dengan Zaman yang
Terus Berubah”

— Lurik Prasojo

“Warisan Budaya yang Teguh Berdiri.
Menjaga Keaslian dan Makna Tradisionalnya.
Seiring dengan Zaman yang Terus Berubah”

— Lurik Prasojo

Fashion Pria

Fashion Wanita

  • Lurik Motif Garis 240 TurkisLurik Motif Garis 240 Turkis

    Lurik Motif Garis 240 Turkis

  • Lurik Motif Garis 120 Merah HijauLurik Motif Garis 120 Merah Hijau

    Lurik Motif Garis 120 Merah Hijau

    Rp20.000
  • Lurik Motif Garis 120 Ungu CreamLurik Motif Garis 120 Ungu Cream

    Lurik Motif Garis 120 Ungu Cream

  • Lurik Motif Garis 120 Hijau PinkLurik Motif Garis 120 Hijau Pink

    Lurik Motif Garis 120 Hijau Pink

    Rp20.000
  • Lurik Motif Garis 120 Hitam KuningLurik Motif Garis 120 Hitam Kuning

    Lurik Motif Garis 120 Hitam Kuning

    Rp20.000
  • Lurik Motif Garis 120 Putih KuningLurik Motif Garis 120 Putih Kuning

    Lurik Motif Garis 120 Putih Kuning

    Rp20.000

Unggahan Blog Kami

id_IDID
Butuh bantuan? Chat dengan kami